HIKMAH

Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Entah darimana awalnya muncul kalimat bijak ini yang telah menjadi pernyataan penyemangat bagi mereka yang sering mengalami kegagalan dalam mencapai suatu tujuan.

Secara psikologis, kata bijak ini memang dapat memompa semangat baru agar bangkit kembali meraih harapan yang belum dapat dituntaskan, tak sedikit orang yang jatuh bahkan tersungkur, bangun kembali dengan semangat baru karena adrenalinnya ternyata mendidih kembali saat kata bijak tersebut mendengung di telinganya.

Kegagalan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang, tetapi sebenarnya kegagalan bisa juga merupakan sebuah keberhasilan jika kita melihat hikmah yang ada dibalik itu. Kegagalan bukan hanya sukses yang tertunda, tetapi kegagalan dapat juga berarti penghargaan dan apresiasi yang luar biasa dari sang pencipta.

cerita berikut mungkin dapat memberikan daftar semangat baru bagi mereka yang sering merasa gagal;

Karena kondisi ekonomi yang serba sulit, kita sering sekali mendapati peristiwa perampokan, penodongan dan pencurian. Satu ketika di sebuah komplek perumahan sebuah desa dihebohkan oleh aksi seorang maling yang mendongkel rumah salah seorang warga komplek. Berbagai barang berharga berhasil digondol. Namun aksi ini tercium oleh si pemilik rumah hingga dia melakukan pengejaran.

Dalam aksi kejar-mengejar tersebut, keahlian maling tak dapat diatasi oleh pemilik rumah, berliku dan berbelok-belok jalan telah mereka jejaki dalam adegan melelahkan ini hingga akhirnya sang maling mengambil jalan terbuka keluar dari komplek. Semakin jelas terlihat sosok maling ini seakan sengaja mempermainkan pemilik rumah tersebut, dan semakin penasaran untuk segera menagkap si maling.

Malang tak dapat ditolak, ternyata si maling telah memperhitungkan dengan baik kemana dia harus berlari. Akhirnya mereka tiba di lintasan rel kereta api dan pada saat yang tepat dengan waktu kereta api melintas di jalur tersebut. Nyaris, pemilik rumah sedikit lagi dapat menjangkau salah satu bagian dari tubuh si maling, tapi sayang, kaki pemilik rumah tersandung dengan kayu yang melintang yang sempat dilompati si maling, dia pun lolos karena saat melompati kayu yang melintang tersebut dia langsung menyebaring rel kereta, bersamaan dengan itu, kereta api dengan puluhan gerbongnya pun melintas. Selamat lah si maling dari kejaran-mengejar itu. Sementara pemilik rumah yang sudah terjerembab sebelumnya, dengan kondisi yang terengah-engah berdiri dari pinggir rel kereta api yang sedang berdesing karena dilewati oleh gerbong itu.

Maling selamat, pemilik rumah pun selamat, dan gagal mendapatkan hartanya kembali. Tapi dia hidup karena sepotong kayu telah menghalanginya untuk menyeberang, jika tidak, si pemilik rumah sudah berada di bawah rel kereta tersebut, sejatinya tewas.