Kamis, 20 Januari 2011

Metode Empat Kotak

Saya teringat kembali suasana pelatihan demi pelatihan yang saya dan teman-teman ikuti selama ini. Banyak sekali hikmah dan manfaat yang dapat diambil kaitannya dengan sisi-sisi kehidupan sehari hari baik secara individu maupun sosial.

Umumnya pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas pribadi peserta pelatihan. Diharapkan pasca pelatihan, peserta mendapatkan peningkatan pemahaman akan suatu masalah dengan cara menganalisa masalah tersebut untuk diketahui akar persoalannya. Proses ini merupakan salah satu untaian logika berfikir yang rasional dalam merunut dan melihat alur dan lika-liku masalah yang dihadapi agar kita tidak berhenti pada tahap tertentu sebelum sampai pada titik yang menunjukkan adanya penyelesaian yang sering kita sebut dengan istilah jalan buntu.

Dalam salah satu materi yang pernah saya terima, ada satu metode sederhana yang disajikan kepada peserta, sederhana tapi memiliki makna yang sangat berkesan untuk menyelesaikan beberapa problem yang ringan-ringan. Jika dikembangkan ke arah yang lebih luas, bisa juga menjadi formula yang dapat menyelesaikan persoalan yang sedikit lebih berat, metode ini disebut Metode Empat Kotak.

Dalam session ini, Metode Empat Kotak memang diaplikasikan dalam konteks menulis cerita. Ya, bagaimana menyelesaikan sebuah tulisan. Mungkin konsep awal penemuan metode ini karena adanya fenomena dimana banyak penulis yang tak mampu menyelesaikan tulisannya. Ketika paragraf pertama ditorehkan di atas kertas, penulis bercerita panjang lebar atas suatu masalah yang dihadapi sang tokoh dalam tulisannya, dari segala sudut pandang masalah dimunculkan untuk memberikan kesan kepada pembaca bahwa sang tokoh pantas mendapat perhatian serius. Berkecamuk ide yang ada dalam benak penulis hingga akhirnya lupa mengakhiri ceritanya. Akibatnya, kasihan sang tokoh dalam cerita, dia berada di awang-awang masalah yang tak kunjung tuntas, sampai penulis lelah meladeni idenya, sang tokoh tetaplah dalam kubangan masalah yang terus memuncak tak henti-hentinya.

Selanjutnya, bisa ditebak. Penulis biasanya sampai pada titik jenuh dan kehabisan cara untuk mengeksploitasi masalah yang menimpa sang tokoh yang telah berada di puncak klimaksnya. Celakanya, penulis tak juga dapat memunculkan kalimat transisi untuk mengalihkan posisi sang tokoh agar bergerak ke arah yang mencerahkan untuk menyelesaikan masalahnya.

Kembali ke Metode Empat Kotak. Metode ini merupakan salah satu cara penyelesaian masalah yang sederhana dalam menulis cerita. Empat Kotak disini memang kotak yang sebenarnya, bukan analogi. Cerita atau tulisan yang akan kita buat dibagi dalam 4 bagian, dimana setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda:
  1. Kotak Pertama ; kotak ini adalah bagian awal dari cerita yang berisi karakter sang tokoh; katakanlah sang tokoh dalam cerita ini adalah seseorang yang bernama Rumbee. Dalam kotak ini bisa dituliskan, "Rumbee seorang anak yang sedang bersedih". Selanjutnya melompatlah ke kotak 4, dimana karakternya tetap sama, yaitu, "Seorang anak yang bernama Rumbee, tetapi sekarang dia tidak lagi sedih". Ini merupakan akhir cerita dimana awalnya Rumbee bersedih, tetapi di akhir cerita dia tidak lagi bersedih, alias senang.
  2. Kotak Kedua ; Kotak 2 dan 3 adalah bagian inti cerita yang menunjukkan situasi yang berbalik dihadapi Rumbee. Pada kotak 2 dan 3 ini harus memperlihatkan adanya perubahan situasi, sehingga menghasilkan apa yang ditulis pada kotak 4. Kotak 2 dapat diisi dengan masalah yang dihadapi oleh Rumbee yang menyebabkan dia bersedih dengan memberikan alasan. Misal Rumbee sedih karena; pertama; Dia lapar, kedua; dia bau, ketiga; dia dijauhi oleh teman.
  3. Kotak Ketiga: Kotak ini digunakan untuk menyelesaikan masalah Rumbee, situasi terbalik dari kotak 2, yakni dengan mengidentifikasi 3 masalah pada kotak 2. Mengapa Rumbee sekarang menjadi senang? Karena dia tidak lapar lagi, tidak bau lagi, dan Rumbee sudah memiliki banyak teman
  4. Kotak Keempat; Seperti telah disebutkan di atas, kotak 4 sejak awal telah diberikan situasi yang sesuai dengan keinginan penulis. Bahwa Rumbee sekarang sudah merasa senang.
Untuk menyempurnakan kerangka cerita ini di setiap kotak, maka gunakanlah rumus 5W1H pada setiap kotaknya, dan kembangkan sesuai alur cerita. Dengan kerangka ini, cerita tidak akan lari dari temanya dan tetap dapat diakhiri.

Menulis kreatif adalah modul yang telah diujicoba di beberapa lembaga pendidikan oleh ILO-EAST bersama mitra kerjanya di seluruh Indonesia. Tema ini menjadi salah satu tema yang disukai peserta pelatihan, apalagi yang gemar menulis. Selain itu, metode 4 kotak ini juga dapat membentuk struktur berfikir seseorang dalam menyelesaikan masalah yang ringan-ringan

Semoga bermanfaat.

1 komentar: